Minggu, 31 Maret 2013

Cara Menanam Cabe Rawit dalam Pot

bila anda ingin punya tanaman cabe rawit dirumah, tak ada salahnya mencoba menanam cabe dalam pot. enak untuk hoby ataupun melepas lelah setelah kerja, bahkan bisa digeluti untuk lebih menghasilkan uang. simak cara menanam cabe dalam pot dibawah ini yang diambil dari carabudidaya dot com
--------------------------------------

LANGKAH KEGIATAN :
1. Menyiapkan Bibit dengan cara :
  • Pilih buah cabe yang sehat, lebih besar dari yang lainnya dan matang sempurna.
  • Buang bagian pangkal dan ujungnya.
  • Sayat bagian buah yang tersisa, kemudian ambil bijinya.
  • Jemur ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama tiga hari.
2. Menyemai benih, dengan cara :
  • Rendam benih dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit.
  • Rendam sehari semalam dalam larutan perangsang akar.
  • Benih mengapung setelah direndam harus dibuang, karena pertumbuhannya tidak akan maksimal. Benih yang tenggelam bungkus dengan kain basah dan biarkan sehari semalam lagi.
  • Siapkan media semai bersamaan dengan perendaman benih, berupa tanah gembur yang dicampur pupuk kandang, perbandingan 1 : 1. Masukan media semai ke dalam plastik es ber diameter 3-5 cm, tinggi 6 cm dan beri lubang secukupnya, siram larutan perangsang akar.
  • Semaikan benih satu per satu, tutup dengan media, tipis saja, supaya benih tidak terlihat.
  • Jaga kelembaban dan waspada terhadap pencurian benih yang dilakukan semut.
  • Bibit dipindah tanamkan apabila sudah memiliki empat helai daun sempurna.
3. Penanaman
 a. Penyiapan Media Tanam, merupakan tempat berkembangnya akar dalam menunjang pertumbuhan tanaman yakni menyerap makanan yang berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum tanam, terdiri dari tanah gembur atau top soil, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan volume sama banyak yang diaduk sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot/polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm.
Fungsi bahan media tanam :
  • Tanah untuk mengikat unsur hara yang diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation.
  • Kompos untuk menjaga
  • Pupu Kandang untuk menjamin tersedianya bahan penting untuk pertumbuhan tanaman

b. Seminggu sebelum tanam, media tanam disiram dengan cairan perangsang tumbuh.
c. Bibit ditanam, minimal empat daun sempurna, sehat dan pertumbuhannya bagus.
d. Cara penanamannya :
  • Buat lubang di tengah media, kira-kira lebih besar sedikit dari ukuran media bibit.
  • Buka plastik bibit dengan cara dorong dari bawah dan jari menggenggam bagian atas. hati-hati jangan sampai merusak media dan mengakibatkan akar terputus.
  • Masukan bibit ke lubang yang telah dibuat.
  • Tutup media bibit dengan media bekas pembuatan lubang, lalu ratakan.
  • Siram media tanam dengan air biasa secara merata.
  • Apabila cuaca panas, agar diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian, disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki.
4. Perawatan Tanaman
  • Penyiraman dilakukan secara rutin, setiap pagi dan sore hari, kecuali cuaca hujan
  • Mulai umur 7 hari sampai keluar bunga tanaman dikocor pupuk perangsang tumbuh, cukup diberi satu gelas dan diulang seminggu sekali.
  • Lakukan Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.
  • Pencabutan tanaman liar di media tanam sekaligus dengan mengemburkan medianya.
  • Serangan hama atau penyakit, lakukan dengan menyemprotkan pestisida.

 Dibanding dengan bedengan tanah, penyemaian dengan polybag ini lebih menguntungkan,mengurangi resiko kematian bibit muda yang akan dipindahkan ke Polybag besar. Pengunaan polybag untuk pesemaian dipilih yang ukuran lebih kecil ukuran 10 cm, lebar 4-6 cm dan tebal 0.5 mm atau kita pilih ukuran besar seperti untuk  pemindahan akhir.  Polybag yang kita dipasaran biasanya sudh ada lubang aerasi , lubang pengairan. Bila masih kurang banyak di tambah lubang disekliling polybag.

Polybag yang akan dijadikan tempat pesemaian kita siapkan, masukkan tanah subur, kompos yang banyak mengandung humus. Lebih bagus lagi tanah kompos / humus kita ayak untuk menghilangkan kotoran atau terlalu besar butiran tanah. Kedalam media  itu juga ditambahkan 150 gr TSP atau NPK 80 gr NPK serta 75 gram Pestisida ( bisa menggunakan Furadan,Petrofur, Indofuran, Curater, dll)

Untuk langkah selanjutnya biarkan polybag 2 -3 hari, untuk meratakan tanah di polybag atau dengan digyang goyang / di angkat angkat agar kerapatan media tanam terjadi.Biasanya media tanam akan menyusut beberapa cm setelah disiram. Basahi Polybag dengan menyiram air kemedia tanam 1 – 2 gayung, dengan slang sampai air hamper jenuh.
Benih Cabai dapat disemaikan dalam polybag , untuk polybag besar disa diberi lobang dengan  tongkat kecil sedalm 0.5 cm, masukkan biji cabai ataur jaraknya sekitar 3-5 cm . Jumlah benih antara 10 – 15 . lubang tanaman, khusus pakai polybag ukuran lebih kecil, 4 – 6 benih per polybag..

Cara Menanam Tomat dalam Pot

tanaman tomat di pot  ( diambil dari windede . com)
Buah tomat merupakan tanaman sayuran yang sangat di gemari dan mempunyai   gizi  yang sangat tinggi
Akhir-akhir ini masyarakat khususnya perkotaan  memanfaatkan  lahan  yang sempit atau pekarangan rumah menjadi lebih optimal. Yaitu dengan menanam tanaman  sayuran dalam pot yang ditata di pekarangan rumah
II.      PEDOMAN PENANAMAN SAYURAN TOMAT DALAM POT
1.    Seleksi Benih Tomat
Kriteria benih tomat yang bagus adalah:
a.    Tidak cacat/luka
b.    Sehat, tidak menunjukan adanya serangan hama/penyakit.
c.    Bersih dari kotoran
d.   Benih tidak keriput
2.      Penyemaian benih tomat.
Setelah proses penyeleksian terhadap benih tomat kemudian benih tomat didesinfektan dengan cara merendam benih tomat kedalam larutan fungisida, ini bertujuan agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati, setelah itu baru disemai di persemaian. Setelah benih tumbuh dan berumur  7 – 10 hari bibit dipindah ke dalam  kantong-kantong kecil kemudian dibiarkan selama 17-21 hari. Bibit siap dipindahkan kedalam pot.
3.      Persiapan Pot
Macam-macam pot yang dapat di gunakan  : Pot semen, pot kramik,  pot plastik,  atau pot tanah, polybag, kaleng – kaleng bekas. Pot-pot yang digunakan harus mempunyai  lubang bawah  sehingga air dapat keluar dengan mudah.
4.      Persiapan media tanam.
Media tanam yang digunakan  abu sekam bakar, pupuk kandang, tanah dengan berbandingan         2 : 1 : 1 . Semua media tanam di campur rata kemudian dimasukan kedalam pot.
5.      Penamaman
Setelah pot dan benih berumur 30 hari  maka dilakukan penanaman ke dalam pot/polybag.
6.      Pemeliharaan
Tanaman tomat yang sudah ditanam dalam pot diletakkan  ditempat yang teduh. Setelah tunas baru tumbuh maka pot dapat di pindahkan kepekarangan terbuka,  atau ditempat yang tidak kena cahaya matahari langsung. Penyiraman  dilakukan 2 x sehari pagi dan sore.   Untuk menjaga  tanaman tomat tumbuh tegak maka dipasang ajir/ tongkat.
7.      Pemupukan 
Karena tomat termasuk sayuran buah, setelah benih tumbuh menjadi bibit selain diberikan
pupuk N (Urea) tanaman  perlu diberikan pupuk P dan K untuk  merangsang  terjadinya  penbungaan dan buah
8.      Hama dan Penyakit
Hama
  • Ulat tanah, gejala yang timbul terpotongnya pangkal batang dan rebah. Pengendaliannya memberikan furadan 3 G pada  sekitar pangkal batang.
  • Ulat Grayak, gejalanya daun bercak-bercak putih dan berlubang pengendaliannya dengan musuh alami


Penyakit
Busuk Daun, gejalanya  daun bercak-bercak kondisi daun agak basah, lunak,  berwarna hijau kehitam-hitaman. Pengendalian dengan penyemprotan fungisida 
9.      Panen
Tanaman tomat dapat dipanen pada usia 60 -  100 hari setelah tanam
10.  Manfaat Buah Tomat
·      Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.
·      Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.
·      Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium.
·      Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular degeneration).
·      Mengurangi resiko radang usus buntu.
·      Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar.
·      Menghilangkan jerawat.
·      Mengobati diare.
·      Meningkatkan jumlah sperma pada pria.
·      Memulihkan fungsi lever.
·      Mengatasi kegemukan.

Sabtu, 30 Maret 2013

HAMA dan PENYAKIT PISANG

HAMA dan PENYAKIT PISANG - Budidaya Petani.
Hama Tanaman Pisang
  1. Ulat daun (Erienota thrax.)
    • Bagian yg diserang adalah daun.
    • Gejala: daun menggulung seperti selubung & sobek hingga tulang daun.
    • Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yg cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.
  2. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
    • Bagian yg diserang adalah kelopak daun, batang.
    • Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dlm kelopak daun, batang pisang penuh lorong.
    • Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yg telah disucihamakan.
  3. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
    • Bagian yg diserang adalah akar.
    • Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dlm akar, akar bengkak.
    • Pengendalian: gunakan bibit yg telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah & gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
  4. Ulat bunga & buah (Nacoleila octasema.)
    • Bagian yg diserang adalah bunga & buah.
    • Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
    • Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
  1. Penyakit darah
    • Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yg diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
    • Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
    • Pengendalian: dengan membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  2. Panama
    • Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yg diserang adalah daun.
    • Gejala: daun layu & putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
    • Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  3. Bintik daun
    • Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yg diserang adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yg makin meluas.
    • Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yg mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
  4. Layu
    • Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
    • Gejala: tanaman layu & mati.
    • Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  5. Daun pucuk
    • Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian yg diserang adalah daun pucuk.
    • Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
    • Pengendalian: cara membongkar & membakar tanaman yg sakit.
7.3. Gulma
Tidak lama setelah tanam & setelah kanopi dewasa terbentuk, gulma akan menjadi persoalan yg harus segera diatasi. Penanggulangan dilakukan dengan:
  1. Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup & dalapon.
  2. Menanam tanaman penutup tanah yg dapat menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila repens.
  3. Menutup tanah dengan plastik polietilen. Baca selengkapnya budidaya pisang ada di >>sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html

http://www.budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-dan-penyakit-pisang.html

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG - Budidaya Petani.
Pembibitan Pisang
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas (anakan).
  1. Persyaratan Bibit : Tinggi anakan yg dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi 15-20 cm. Anakan diambil dari pohon yg berbuah baik & sehat. Tinggi bibit akan berpengaruh terhadap produksi pisang (jumlah sisir dlm tiap tandan). Bibit anakan ada dua jenis: anakan muda & dewasa. Anakan dewasa lebih baik digunakan karena sudah mempunyai bakal bunga & persediaan makanan di dlm bonggol sudah banyak. Penggunaan bibit yg berbentuk tombak (daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan daripada bibit dengan daun yg lebar.
  2. Penyiapan Bibit : Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di kebun sendiri. Tanaman untuk bibit ditanam dengan jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu banyaknya jumlah tunas anakan, dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.
  3. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam : Untuk menghindari penyebaran hama/penyakit, sebelum ditanam bibit diberi perlakuan sebagai berikut:
    1. Setelah dipotong, bersihkan tanah yg menempel di akar.
    2. Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum tanam agar luka pada umbi mengering. Buang daun-daun yg lebar.
    3. Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dlm insektisida 0,5–1% selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
    4. Jika tidak ada insektisida, rendam umbi bibit di air mengalir selama 48 jam.
    5. Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dlm air panas beberapa menit.
  1. Pembukaan Lahan : Pemilihan lahan harus mempertimbangkan aspek iklim, prasarana ekonomi & letak pasar/industri pengolahan pisang, juga harus diperhatikan segi keamanan sosial. Untuk membuka lahan perkebunan pisang, dilakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak, penggemburan tanah yg masih padat; pembuatan sengkedan & pembuatan saluran pengeluaran air.
  2. Pembentukan Sengkedan Bagian tanah yg miring perlu disengked (dibuat teras). Lebar sengkedan tergantung dari derajat kemiringan lahan. Lambung sengkedan ditahan dengan rerumputan atau batu-batuan jika tersedia. Dianjurkan untuk menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan yg berfungsi sebagai penahan erosi, pemasuk unsur hara N & juga penahan angin.
  3. Pembuatan Saluran Pembuangan Air Saluran ini harus dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil & tanah-tanah datar. Di atas landasan & sisi saluran ditanam rumput untuk menghindari erosi dari landasan saluran itu sendiri.
  1. Penentuan Pola Tanaman : Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yg curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa & arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa.
  2. Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat & 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang & 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
  3. Cara Penanaman : Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-Oktober). Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15–20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.
  1. Penjarangan : Untuk mendapatkan hasil yg baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dlm satu rumpun terdapat anakan yg masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yg baru.
  2. Penyiangan : Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak & juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan & penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran & tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
  3. Perempalan : Daun-daun yg mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman & sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
  4. Pemupukan : Pisang sangat memerlukan kalium dlm jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl & 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dlm satu tahun yg diletakkan di dlm larikan yg mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat & kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dlm setahun).
  5. Pengairan & Penyiraman : Pisang akan tumbuh subur & berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yg berada di antara barisan tanaman pisang.
  6. Pemberian Mulsa : Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah & menekan gulma, tetapi pemulsaan yg terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
  7. Pemeliharaan Buah : Jantung pisang yg telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas & 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yg dibenamkan sedalam 30 cm ke dlm tanah. Baca Selengkapnya budidaya pisang di sini atau melalui http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pisang.html

    SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG

    SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG
    Iklim Untuk Tanaman Pisang
    1. Iklim tropis basah, lembab & panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yg berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.
    2. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun & mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
    3. Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
    Media Tanam Untuk Pisang
    1. Pisang dapat tumbuh di tanah yg kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
    2. Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 - 200 cm, di daerah setengah basah 100 - 200 cm & di daerah kering 50 - 150 cm. Tanah yg telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yg baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yg mengandung garam 0,07%.
    Ketinggian Tempat
    Tanaman ini toleran akan ketinggian & kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka & tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl. Baca selengkapnya budidaya pisang di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
     

    JENIS TANAMAN PISANG

    JENIS TANAMAN PISANG - Budidaya Petani.
    Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:
    • Divisi : Spermatophyta
    • Sub divisi : Angiospermae
    • Kelas : Monocotyledonae
    • Keluarga : Musaceae
    • Genus : Musa
    • Spesies : Musa spp.
    Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
    1. Pisang yg dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan & mas.
    2. Pisang yg dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk & kepok.
    3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yg di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu & klutuk.
    4. Pisang yg diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca). Baca selengkapnya tentang budidaya pisang ada di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/jenis-tanaman-pisang.html

    HAMA dan PENYAKIT PEPAYA

    HAMA dan PENYAKIT PEPAYA - Budidaya Petani.
    Hama Pepaya
    Kutu tanaman (Aphid).
    • Ciri: badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut & kaki panjang. Kutu dewasa, ada yg bersayap & tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yg panjang di bagian mulut.
    • Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.
    Penyakit yg sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yg disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal batangdan nematoda. Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora & Pythium aphanidermatum. Menyerang buah & batang pepaya.
    Cara pencegahan: perawatan kebun yg baik, menjaga kebersihan, & drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yg terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu & mati. Selengkapnya tentang budidaya pepaya ada di sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html

    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA

    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA - Budidaya Petani.
    Pembibitan Pepaya
    1. Persyaratan Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yg baik & murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
      1. Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yg besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yg di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali
      2. Cari pepaya yg berbunga & berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yg terbesar yg hampir mekar & terletak pada ujung tangkai Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari. Biji-biji yg digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yg telah masak benar & berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yg dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yg menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yg teduh. Biji yg segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yg sudah terlalu masak/tua & jangan dari pohon yg sudah tua.
    2. Penyiapan Benih : Kebutuhan benih perhektar 60 gram (.... 2000 tanaman). Benih direndam dlm larutan fungisida benomyl & thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dlm polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yg digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yg di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yg sudah matang & diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar. Biji-biji yg sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yg ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.
    3. Teknik Penyemaian Benih : Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.
    4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dlm larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yg baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
    5. Pemindahan Bibit : Bibit-bibit yg sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
    Pengolahan Media Tanam untuk Pepaya
    1) Persiapan
    Lahan dibersihkan dari rumput, semak & kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak & digemburkan.
    2) Pembentukan Bedengan
    Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
    3) Pengapuran
    Apabila tanah yg akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yg matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit & biarkan 1-2 minggu.
    4) Pemupukan
    Sebelum diberi pupuk, tanah yg akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yg telah matang.

    Teknik PenanamanPepaya
    1) Pembuatan Lubang Tanam
    Untuk biji yg disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yg digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yg telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yg ditutupi gundukan tanah yg cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
    2) Cara Penanaman
    Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yg jantan & betina atau berkelamin dua.

    Pemeliharaan Tanaman Pepaya
    1. Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
    2. Penyiangan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    3. Pembubunan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    4. Pemupukan : Pohon pepaya memerlukan pupuk yg banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yg diperlukan & dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
      1. Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP & 25 gram KCl, dicampur & ditanam melingkar.
      2. Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, & 40 gram KCl.
      3. Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
      4. Umur 6 bulan & seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, & 75 gram KCl.
    5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yg tergenang. Maka pengairan & pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yg banyak turun hujan & bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami. Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html
     http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pepaya.html

    SYARAT TUMBUH PEPAYA

    SYARAT TUMBUH PEPAYA- Budidaya Petani.
    Iklim Untuk Pepaya
    1. Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yg tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
    2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yg memilki curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
    3. Suhu udara optimum 22-26 derajat C.
    4. Kelembaban udara sekitar 40%.
    1. Tanah yg baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur & banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air & gembur.
    2. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yg ideal adalah netral dengan pH 6-7.
    3. Kandungan air dlm tanah merupakan syarat penting dlm kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga & buah rontok. Tinggi air yg ideal tidak lebih dlm daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.
    Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl. Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html


    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-tumbuh-pepaya.html

    MANFAAT TANAMAN PEPAYA

    MANFAAT TANAMAN PEPAYA - Budidaya Petani.
    1. Buah masak yg populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A & C. Buah pepaya masak yg mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. dlm industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna & kadar vitamin.
    2. Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal & kandung kencing.
    3. Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut & sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap & untuk menambah nafsu makan, serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri & untuk menyusun ransum ayam.
    4. Batang buah muda & daunnya mengandung getah putih yg berisikan enzim pemecah protein yg disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik & digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi & textil.
    5. Bunga pepaya yg berwarna putih dapat dirangkai & digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan & pengeringanu. Baca selengkapnya budidaya pepaya ada di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/manfaat-tanaman-pepaya.html

    JENIS TANAMAN PEPAYA

    JENIS TANAMAN PEPAYA - Budidaya Petani.

    1) Pepaya Jantan
    • Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yg bertangkai panjang & bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yg rundimeter yg tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
    2) Pepaya Betina
    • Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek & terdapat bunga betina kecil & besar. Bunga yg besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yg sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
    3) Pepaya Sempurna
    Memiliki bunga yg sempurna susunannya, bakal buah & benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
    1. Berbenang sari 5 & bakal buah bulat.
    2. Berbenang sari 10 & bakal buah lonjong.
    3. Berbenang sari 2 - 10 & bakal buah mengkerut.
    Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
    1. Yang dapat berbunga & berbuah sepanjang tahun.
    2. Yang berbuah musiman.
    Jenis pepaya yg banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
    1. Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
    2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya & rasanya manis-asam. 
    Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html

     http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/jenis-tanaman-pepaya.html